Membeli kulkas tampaknya tidak terlalu sulit. Patokan yang sering digunakan adalah merknya. Merk terkenal umumnya memiliki kualitas yang lebih baik. Yang kedua harga, harga yang mahal umumnya berkualitas ok, tapi tidak selalu. Pada saat penulis membuat blog ini, penulis terpaksa mencari informasi di internet (untung punya internet Cepat Speedy di rumah), setelah terdapat beberapa hal yang kurang sreg sehabis membeli kulkas Samsung. Umumnya penulis terlebih dahulu selalu cari info dari milis setiap beli barang, khususnya pengalaman para netter membeli barang, terutama barang-barang yang diatas jutaan. Tapi kali ini penulis mengabaikannya, beli dulu cari info, harusnya cari info dulu baru kemudian membeli. Akibatnya ya tanggung sendiri deh makan hatinya.
Penulis mengganti kulkas dikarenakan desakan istri, walaupun uang rasanya sayang untuk membeli kulkas yang baru, karena kulkas yang lama masih berfungsi baik. Selain itu kondisi tabungan kian.... Lantaran rumah jauh dari pasar ikan, kalau dulu di tempat tinggal yang lama, ada kedai sampah (warung kecil yang menyediakan kebutuhan sehari-hari) , lumayan agak lengkap, ikan bisa dibeli tiap hari.
Awalnya penulis agak kuatir dengan makanan yang dibekukan, mengingat pengalaman waktu kecil, orang tua sering belanja hanya seminggu sekali, terasa benar ikannya sudah tidak segar. Mungkin orang tua waktu itu tidak meletakkannya kedalam freezer-nya, tetapi diletakkan dibagian bawah freezer selama beberapa hari. Penulis perhatikan ternyata istri hanya menempakan ikan yang akan dimasak hari itu, agar saat diproses sudah tidak membeku.
Pengalaman penulis sewaktu mengganti kulkas, lihat kesana kemari, ke Macro yang jadi patokan harga, ke Hypermart, dan ke M.Fair Plaza. Ternyata harganya bisa beda jauh loh. Yang paling murah kulkas merk panasonic, bisa beda beberapa ratus ribu, mungkin kayaknya lagi promosi. Namun berdasarkan info dari tetangga, yang di dekat golden, Medan (G.Subroto) harganya kadang agak miring. Coba deh kesana. Hari minggu kita keluar, dan yang pertama dinomor sekian dari beberapa ruko disimpang lima Gatsu Medan. Tanya punya tanya ke penjualnya, eh kok harganya hampir mirip dengan di ketiga lokasi tersebut, dan penjualnya tidak terlalu banyak tahu tentang keunggulan dan kekurangan produk. Konsentrasi penulis ke merk Panasonic, Samsung, dan LG. Maklum, kalau terdesak dengan harga, biasanya pilihan jatuh ke Samsung, dan LG. Akhirnya dengan basa-basi minta permisi, habisnya kita yang lebih tahu dari penjualnya, mulai dari perlunya anti bau dan anti bakteri, sedangkan penjualnya lumayan hampir dikata tidak terlalu ingat. Mungkin penjaganya, penjaga serep (pengganti). Akhirnya ke toko sebelahnya tanya-punya tanya kok lebih murah dari toko sebelah, dan variannya relatif lebih sesuai dengan budget. Toko sebelumnya separuhnya untuk kulkas-kulkas yang diatas 4 jutaan. Mungkin segmentasinya. Bisa jadi karena letaknya terlalu dekat dengan simpang jalan, susah parkirnya, harganya jadih lebih murah. Mungkin bisa sharing ke sobat-sobat apakah toko2 di dekat simpang jalan dan susah parkirnya apakah terkadang lebih murah.
Penulis mengganti kulkas dikarenakan desakan istri, walaupun uang rasanya sayang untuk membeli kulkas yang baru, karena kulkas yang lama masih berfungsi baik. Selain itu kondisi tabungan kian.... Lantaran rumah jauh dari pasar ikan, kalau dulu di tempat tinggal yang lama, ada kedai sampah (warung kecil yang menyediakan kebutuhan sehari-hari) , lumayan agak lengkap, ikan bisa dibeli tiap hari.
Awalnya penulis agak kuatir dengan makanan yang dibekukan, mengingat pengalaman waktu kecil, orang tua sering belanja hanya seminggu sekali, terasa benar ikannya sudah tidak segar. Mungkin orang tua waktu itu tidak meletakkannya kedalam freezer-nya, tetapi diletakkan dibagian bawah freezer selama beberapa hari. Penulis perhatikan ternyata istri hanya menempakan ikan yang akan dimasak hari itu, agar saat diproses sudah tidak membeku.
Pengalaman penulis sewaktu mengganti kulkas, lihat kesana kemari, ke Macro yang jadi patokan harga, ke Hypermart, dan ke M.Fair Plaza. Ternyata harganya bisa beda jauh loh. Yang paling murah kulkas merk panasonic, bisa beda beberapa ratus ribu, mungkin kayaknya lagi promosi. Namun berdasarkan info dari tetangga, yang di dekat golden, Medan (G.Subroto) harganya kadang agak miring. Coba deh kesana. Hari minggu kita keluar, dan yang pertama dinomor sekian dari beberapa ruko disimpang lima Gatsu Medan. Tanya punya tanya ke penjualnya, eh kok harganya hampir mirip dengan di ketiga lokasi tersebut, dan penjualnya tidak terlalu banyak tahu tentang keunggulan dan kekurangan produk. Konsentrasi penulis ke merk Panasonic, Samsung, dan LG. Maklum, kalau terdesak dengan harga, biasanya pilihan jatuh ke Samsung, dan LG. Akhirnya dengan basa-basi minta permisi, habisnya kita yang lebih tahu dari penjualnya, mulai dari perlunya anti bau dan anti bakteri, sedangkan penjualnya lumayan hampir dikata tidak terlalu ingat. Mungkin penjaganya, penjaga serep (pengganti). Akhirnya ke toko sebelahnya tanya-punya tanya kok lebih murah dari toko sebelah, dan variannya relatif lebih sesuai dengan budget. Toko sebelumnya separuhnya untuk kulkas-kulkas yang diatas 4 jutaan. Mungkin segmentasinya. Bisa jadi karena letaknya terlalu dekat dengan simpang jalan, susah parkirnya, harganya jadih lebih murah. Mungkin bisa sharing ke sobat-sobat apakah toko2 di dekat simpang jalan dan susah parkirnya apakah terkadang lebih murah.
Dari awal sapaan,kayaknya pandai juga si penjual menjelaskan masalah teknisnya. Penulis dengan seksama menjelaskannya. Dari beberapa hal biasanya penulis sering kali berbelanja mendengarkan bagaimana si SPG menjelaskan ke pelanggan. Dari caranya biasanya penulis mendengarkan, dan biasanya memberi kesimpulan dalam hati, kalau memang lihai, dalam hati "ini penjual pasti sudah ditraining". Setelah selesai biasanya berkomentar, apalagi kalau kita jadi beli. "Oke juga ni penjual menyakinkan gue, gue aja yang ingat teorinya, habis dilalapnya, handling objectionnya oke banget, tinggal dalam hati, mudah-mudahan tidak terkena gombal". Habisnya biasanya selalu ada yang dihidden oleh si SPG, kalau kita tidak terlalu tahu speknya. Umumnya mereka menawarkan yang sesuai dengan budget kita, walaupun fitur yang dianggap penting oleh kita ternyata tidak ada. Mulai dijelaskan bahwa merk yang sama bisa beda kualitasnya untuk yang diproduksi lokal dengan import. Contohnya samsung, LG dan Panasonic. Yang paling kentara adalah tingkat kehalusan pintu, dan bahan pelastik. Konsen penulis yang utama adalah masalah anti bakteri, dan bau. Yang kedua harus lebih hemat listrik. Yang ketiga adalah volume kulkas baik keseluruhan, maupun freezer-nya, cukup tidak dengan volume belanja selama kurang lebih 2 minggu. Yang keempat berusaha agar freezernya dibagian atas, tapi istri tetap ngotot, barulah ngerti pas dijelaskan bahwa kalau dibawah lebih berbahaya, takutnya anak kecil bisa masuk kedalam freezer, kayak anak tetangga, kan bisa berabe untuk kesehatan. Yang ke lima harus ada tempat ikan untuk dimasak hari itu , biasanya dibawah freezer-nya. Yang ke enam harus punya anti karat. Untuk merk LG ternyata tidak ada anti baunya, hanya ada vit, istilahnya, itupun ditempat sayuran, akhirnya dicoret dari daftar, walaupun kulkas di rumah merknya LG (cukup dengan performansinya, sudah sedikit rewel saat ini dengan banyaknya bunga es, mungkin gara-gara semacam kawat yang sudah tidak berada pada tempatnya. Akhirnya jatuh pilihan ke merk samsung karena sesuai budget, dengan beberapa kelebihannya, irit hanya 97 watt, ada anti bau, volume 280 L, harga ya lumayanlah hampir 35% dari gaji. Sedangkan kalau beli merk Panasonic selain mahal, volume freezernya terlalu kecil akibat mesinnya masih terlampau besar.
Namun baru agak nyesel, entah kenapa faktor yang kelima sempat diabaikan, mungkin kepandaian penjualnya atau entah karena sudah fokus ke masalah kocek. Kalau diingat dari cara melayani sepertinya sipenjual sudah pernah ikut training sales dari J. Gwee, tentang 7 sifat calon pembeli, dari yang dominan tipe teknisi, pengkhwatir, ramah, sampai tipe politis. Biasanya ada satu tipe dominannya setelah itu baru beberapa tipe lainnya sedikit muncul.
Setelah dipasang dirumah, ada sedikit kekhawatiran, dinding kulkas samping agak panas, selain itu mesin kok terasa lebih bising dari kulkas lama, dan tidak terdapat kondisi dimana mesin dalam kondisi istirahat. Akhirnya coba cari info di internet. Dan terjawablah sudah beberapa pertanyaan. Sudah dari sononya, apalagi teknologi yang terbaru cenderung demikian. Ingat juga kelakuan penulis ini pada teori marketing tentang after sales, yaitu pelanggan akan mencari info lebih lanjut untuk menyakinkan diri sendiri apakah barang yang dibeli sudah sesuai dengan harapannya, saat ini maupun jangka panjang, terutama untuk barang-barang yang relatif lebih mahal.
Setelah dipasang dirumah, ada sedikit kekhawatiran, dinding kulkas samping agak panas, selain itu mesin kok terasa lebih bising dari kulkas lama, dan tidak terdapat kondisi dimana mesin dalam kondisi istirahat. Akhirnya coba cari info di internet. Dan terjawablah sudah beberapa pertanyaan. Sudah dari sononya, apalagi teknologi yang terbaru cenderung demikian. Ingat juga kelakuan penulis ini pada teori marketing tentang after sales, yaitu pelanggan akan mencari info lebih lanjut untuk menyakinkan diri sendiri apakah barang yang dibeli sudah sesuai dengan harapannya, saat ini maupun jangka panjang, terutama untuk barang-barang yang relatif lebih mahal.
Mudah-mudahan pengalaman penulis ini menjadi pertimbangan sobat-sobat dalam membeli kulkas. Walaupun demikian baru kali ini, ada toko yang mau menukar kulkas yang sudah dibeli.